media88 - Ini cerita dari sebuah kisah kehidupanku, dan saya sendiri yang tidak sanggup untuk tidak menceritakan.
Dan jujur saya katakan, sebagai seorang wanita yang saat ini usia saya yang telah menginjak umur 35 tahun dan belum menikah sampai detik ini.
Oleh karena itumsetiap pria yang saya jumpai saya selalu minder sampai tidak berkutik.
Hingga pada suatu saat, saya kedatangan tamu pria yang sama sekali tidak pernah saya jumpai dan bersapa kepadaku. ''Hai'', salam kenal saya tetangga baru kamu, saya ingin memberikan sedikit cemilan sebagai bentuk tanda pengenalan. Seketika saya yang terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa, hanya mampu menganggukan kepala karena terpesona dengan ketampanan seorang pria yang tidak pernah saya jumpai dan benar, dia kriteria saya.
Singkat cerita, seiring berjalannya waktu hingga kami menjadi sedikit lebih dekat. Pria tersebut mengajak saya untuk pertama kalinya yang dimana tidak pernah saya lakukan selama hidupku yaitu berkencan secara terbuka.
Saya yang pada waktu itu yang memang mengincar pria tersebut dan tanpa berpikir panjang, ''Ya'' saya menjawab dengan lantang. ''Terima kasih sudah mau menemani saya dan menerima saya'' ucap saya lembut.
Lalu Pria tersebut dengan tersenyum lebar mengajak saya ke suatu tempat. Sesekali saya tersenyum sendiri dan kesenangan karena pria yang saya idamkan akhirnya menjadi milikku walaupun belum seutuhnya.
Di sepanjang perjalanan kala itu, tiba-tiba mobil kami pun berhenti disuatu keheningan yang saya sendiri tidak tahu dimana lokasi tersebut.
Dengan lugunya saya bertanya lembut kepada pria tersebut. ''Sayang, kita mau kemana ?'', pria tersebut hanya terdiam melihat saya.
Lalu semakin lama semakin mendekat dan saya yang gugup hanya menutup mata dan saya merasa bibir saya ada yang menyentuh dan memancing saya untuk membalas kecupannya.
Malam yang sunyi tersebut, kami pun menikmatinya dengan awal yang lembut hingga menjadi sebuah ciuman panas yang tidak ingin kami hentikan sedetik pun kala itu.
Pria yang saya kenal sosok yang dingin tersebut mulai perlahan-lahan mengangkat paha kiri saya, dan saya pun diajak nya melawan dengan isyarat yang diberikan.
Dan tanpa sengaja saya memegang sesuatu yang sangat keras dan tangguh mulai menyentuh bagian paha saya.
Lalu saya merasa ada jari yang memainkan vagina saya dengan irama yang sudah terlatih, sesekali saya pun mengeluarkan desahan dan makin lama saya tidak sanggup untuk menahannya, saya pun membalas perlakuan nya kepadaku dan kuremas bagian nya yang tangguh tersebut dengan menghindari ciuman yang panas, pelan-pelan saya membuka resleting celana yang dipakai karena kala itu saya sudah tidak sabar untuk mengulum sosok tangguh tersebut.
Dengan kencang dan penuh nafsu saya kulum keras Mr.P nya, terasa kepala saya yang kala itu mendorong saya sedikit keras hingga saya sedikit tidak bernafas.
Singkatnya, malam panas tersebut kami nikmati dengan penuh klimaks dan saya pun tidak sabar ingin digagahi pria yang saya cintai.
Dan direnggangkan sedikit tempat untuk saya bisa mencelupkan vagina saya yang sudah basah itu dan Awwwww..... saya merasakan sakit bercampur nikmat, yang kala itu benar saya tidak tahan untuk menahan jerit, sambil saya menggigit leher nya lalu saya yang mengambil alih karena dipikiran waktu itu saya ingin sesuatu yang ganas dan dia pun membalas dengan memeras kuat dua gunungku, diremas diremas sambil memberikan irama kencang walau kami bergulat didalam mobil namun nikmat mampu mengalahkan segala kondisi.
Memeras gunung saya dengan satu tangan yang kuat lalu satu tangan menarik kepala saya dan kami pun kembali beradu lidah dan mulut, hingga tidak terasa saya merasa pria tersebut tidak puas menggagahi dua gunung dan vagina saya, dia pun menggunakan jarinya memainkan puting saya dan sambil bergoyang dia pun mengulum puting saya sambil sesekali saya menjilat telinga nya lalu dia kembali memeras sangat kuat dua gunung saya lalu sayta merasakan sesuatu cairan hangat membasahi vagina saya dan saya mendengar desahan lembut pria tersebut seolah ingin mengakhiri pergulatan panas tersebut, lalu dia pun mencium lembut kembali ke bibir saya seolah ingin berterima kasih atas permainan malam itu.
Dan saya pun memeluk nya dengan erat dan membisikan di telinganya, ''Kamu telah melakukan yang terbaik''. Dia pun tersenyum dan membalas pelukan ku.
Hingga seiringnya waktu sering kami lakukan di tempat yang tidak biasa, Dan singkat cerita akhirnya kami pun menikah hingga saya mempunyai anak di usia saya yang kala itu menginjak umur 37 tahun.
Dan sampai detik ini ketangguhannya dalam ranjang tidak pernah luntur walau kami sering melakukan.
Begitulah saya membagikan kisahku, dimana tidak pernah terpikirkan oleh saya bahwa masih bisa menikah dan memiliki keluarga diusia saya kala itu.
0 Komentar